Setelah kurang lebih sepuluh tahun Rasulullah SAW menyebarkan ajaran Islam, ternyata yang mengikuti hanya beberapa orang saja. Sementara itu pemimpin Quraisy semakin membenci dan memusuhi kaum Muslimin. Pada saat-saat yang m,encemaskan itu Nabi Muhammad SAW ditimpa kesedihan. Dua orang pembela Rasulullah wafat, yaitu Khadijah dan Abu Thalib. Wafatnya dua orang itu, menyebabkan Rasulullah sedih berkepanjangan. Tahun kesedihan itu dalam sejarah Islam dikenal dengan Tahun Duka Cita ( amul huzni ). Pada tahun itulah, Rasulullah SAw melaksanakan Isra' dan Mi'raj.
Isra' artinya Perjalanan diwaktu malam.dan Mi' raj artinya naik keatas. Dalam pengartiannya Isra' Mi'raj adalah Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Haram ( di Mekkah ) ke Masjidil Aqsa ( di Pelestina ) dan naik sampai Sidratul Muntaha. Disanalah beliau menerima perintah kewajiban melaksanakan sholat wajib lima waktu.
Peristiwa Isra' Mi'raj ini terjadi pada 27 Rajab tahun kesebelas dari kenabian Isra' Mi'raj bagi Nabi Muhammad SAW merupakan genblengan batin dalam menegakkan agama Allah. Bagi kaum Muslimin peristiwa Isra' Mi'raj itu merupakan ujian apakah mereka tetap beriman atau kembali kepada kekafiran. Bagi kaum Muslimin yang kuat Imannya, peristiwa itu malah menjadikan imannya semakin kuat. Sementara itu, bagi kaum kafir Quarisy, peristiwa ini merupakan suatu kesempatan untuk menuduh Nabi Muhammad SAW sebagai orang gila, sehingga mereka semakin membenci dan menentang ajaran Rasulullah.
Isra' artinya Perjalanan diwaktu malam.dan Mi' raj artinya naik keatas. Dalam pengartiannya Isra' Mi'raj adalah Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Haram ( di Mekkah ) ke Masjidil Aqsa ( di Pelestina ) dan naik sampai Sidratul Muntaha. Disanalah beliau menerima perintah kewajiban melaksanakan sholat wajib lima waktu.
Peristiwa Isra' Mi'raj ini terjadi pada 27 Rajab tahun kesebelas dari kenabian Isra' Mi'raj bagi Nabi Muhammad SAW merupakan genblengan batin dalam menegakkan agama Allah. Bagi kaum Muslimin peristiwa Isra' Mi'raj itu merupakan ujian apakah mereka tetap beriman atau kembali kepada kekafiran. Bagi kaum Muslimin yang kuat Imannya, peristiwa itu malah menjadikan imannya semakin kuat. Sementara itu, bagi kaum kafir Quarisy, peristiwa ini merupakan suatu kesempatan untuk menuduh Nabi Muhammad SAW sebagai orang gila, sehingga mereka semakin membenci dan menentang ajaran Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar